Sejarah Perkembangan Islam di
Pakistan
Oleh : Sukarno
NIM :1405012
Abstraksi
Islam dari mulai Nabi Muhammad saw. Sampai sekarang
terus berkembang dan sampai pada negara Pakistan, negara ini menjadi negara
islam karena tidak adanya rasa toleransi yang tercipta dalam sebuah negara yang
bernama India sehingga Pakistan memisahkan diri dari India dengan tokoh
penggagasnya bernama Mohammad Ali Jinnah sekaligus sebagai presiden pertama
Pakistan, dan resmi memisahkan diri dengan India pada 14 Agustus 1947.
Kata Kunci: Islam, Pakistan, Mohammad Ali Jinnah
1.
Pendahuluan
Islam merupakan sebuah agama samawi yang dibawa oleh
Rasulullah Saw. yang sumber ajarannya berasal dari wahyu Allah SWT. agama Islam
pertama kali berkembang dinegara Timur Tengah yaitu Arab, kemudian seiring
berjalannya waktu umat muslim di Arab mulai melakukan interaksimelakukan
interaksi dengan orang di negara lainnya, sehingga agama Islam perlahan-lahan
mulai berkembang dan menyebar hingga ke seluruh belahan dunia. Hingga
saat ini agama islam mencapai jumlah sepertiga dari jumlah penduduk di dunia.
2.
Pengenalan
Pakistan ( i / p æ k ᵻ s t æ n / atau i / p ɑː k ᵻ s t ɑː n / ), secara resmi Republik
Islam Pakistan , adalah
sebuah negara di Asia Selatan . Ini
adalah keenam terpadat negara dengan populasi melebihi 199 juta orang .ini
adalah negara terbesar ke-36 di dunia dalam hal luas dengan seluas 881.913 km 2 ( 340.509 sq mi ). Pakistan memiliki 1.046-kilometer (650
mil) garis pantai sepanjang Laut Arab dan Teluk
Oman di selatan dan berbatasan
dengan India di sebelah timur, Afghanistan barat, Iran di
barat daya dan Cina di ujung timur laut masing-masing. Hal ini dipisahkan dari Tajikistan dengan Afghanistan sempit Koridor Wakhan di utara, dan juga berbagi perbatasan maritim dengan Oman. (Name, 2016)
3.
Peradaban Islam Di Pakistan
a.
Sejarah
Islam datang ke Negara Pakistan sebelum
Negara ini memisahkan dari Negara India, Islam tiba di daerah sekarang dikenal
sebagai Pakistan pada tahun 711 Masehi , ketika Bani Umayyah mengirimkan dinasti muslim Arab yang dipimpin oleh seorang penglima tentara
yaitu Muhammad Ibnu Qasim melawan
penguasa Sindh , Raja Dahir. hal ini
disebabkan karena fakta bahwa Raja Dahir telah memberikan perlindungan kepada
banyak Zoroastrian Princes yang melarikan diri penaklukan Islam Iran. (Al-'Usairy, 2008, hal. 225)
Pengalaman Pakistan mengenai interaksi agama
dan politik adalah sangat unik karena secara integral berhubungan dengan
gagasan tanah air yang terpisah bagi umat islam india yang muncul pada akhir
tahun 1930-an. Sejak itulah, sejak berdirinya Pakistan pada tahun 1947,
perkembangan politiknya bagaimanapun dipengaruhi oleh islam dan mungkin tetap
seperti itu dimasa depan. (Al-'Usairy, 2008,
hal. 225)
Pakistan adalah sebuah negara yang didirikan
bagi umat Islam, diproklamirkan pada tanggal 14 Agustus 1947. Kelahiran negara
ini merupakan buah perjuangan umat Islam yang panjang di India untuk melepaskan
diri dari dominasi mayoritas umat Hindu. Negara Pakistan yang diimpikan para
arsiteknya adalah sebuah negara ideologis, dimana kaum muslimin mampu
menerapkan ajaran Islam dan hidup selaras dengan petunjuknya. Lebih jauh negara
baru ini merupakan negara demokrasi dengan konsep kedaulatan rakyat sebagai
basisnya. Oleh karena itu, ijma’ sebagai pelaksanaan ijtihad kolektif dipandang
perlu sehingga disetujuilah para ulama masuk ke dalam dewan legislatif untuk
membantu dan memimpin perbincangan-perbincangan tentang masalah yang bertalian
dengan hukum, setidak-tidaknya dalam tingkatan peralihan hingga hukum Islam
telah dimodernisasi. Ide-ide inilah yang kemudian menjadi basis pemikiran
politik kaum modernis muslim Pakistan.
(Al-'Usairy, 2008, hal. 225)
Pakistan berdiri dan merdeka dari inggris
pada tanggal 14 Agustus 1947. Ia merupakan gabungan dari lima propinsi india
diantaranya adalah Balukistan, Sind, Punjab, Bengal, dan Assam. Perancang awal
Pakistan adalah Muhammad Iqbal (1873-1938 M) dan yang mewujudkan rancangan
tersebut adalah Muhammad Ali Jinah (1876-1948 M).
b.
Tokoh-Tokoh
Di Negara Pakistan
Tokoh Modernis yang mendukung pendirian
Pakistan adalah Ahmad Khan, Syed Amir Ali, dan Muhammad Iqbal. Disamping itu,
pendirian Negara Pakistan juga mendapat dukungan dari
(a). jama’ah tablig pimpinan Muhammad Ilyas;
(b). gerakan sufi pimpinan Asyraf Ali Tsanvi;
(c). Jama’ah Islamiyah pimpinan Abu Al-A‘la
Al- Maududi;
(d). gerakan Khilafah pimpinan Muhammad Ali
Jauhar;
(e). gerakan Khaksar pimpinan Inayatullah
Al-Masyruqi.
Presiden Pakistan pertama adalah Muhammad Ali
Jinah sampai meninggal (1948 M). sepeninggal Muhammad Ali Jinah, muslim
Pakistan dihadapkan pada pertentangan-pertentangan yang terjadi karena :
pertama Liaqot Ali Khan, pengganti Ali Jinah kurang memiliki Otoritas yang
jelas. Dan kedua umat islam terbagi menjadi dua kelompok, yaitu modernis
(muslim berpendidikan barat) dan tradisionalis (yang menginginkan pengaturan
hubungan agama dengan Negara di dasarkan pada syari’ai islam). Pertentangan ini
kemudian melahirkan konstitusi 1956 (sebagai kompromi) yang menentukan : (a).
bentuk Negara adalah demokratis yang didasarkan atas prinsip-prinsip syari’at
islam, (b). kepala Negara harus muslim, dan (c). dibentuk pusat penelitian
untuk membantu pemerintahan. (Al-'Usairy, 2008,
hal. 226)
Pusat-Pusat Penyebaran Islam di Asia Selatan, Di antara wilayah yang pernah ditaklukkan
oleh Islam adalah kawasan Asia Selatan, khususnya India, Pakistan, Bangladesh,
Srilangka, Islam diperkenalkan dalam bentuk sebuah peradaban yang telah
berkembang yang diwarnai dengan budaya keagamaan yang terorganisir secara
mapan. Sementara itu keagamaan di asia selatan diwarnai dengan sistem kasta,
Hinduisme Brahmanik, dan keyakinan Budha, dan diwarnai dengan dominasi elite
Rajput dan elite politik Hindu lainnya. (Ira,
2002, hal. 103) Islam bukan kekuatan pertama yang dapat menguasai
wilayah ini, tetapi dengan berkuasanya Islam di wilayah tersebut selama tiga
abad lamanya, Islam mampu memberikan kontribusi bagi kebudayaan setempat.
Karena wilayah ini terdiri dari berbagai macam ras, keturunan, dan golongan
sehingga mengakibatkan wilayah ini mudah untuk dikuasai oleh kekuatan dari
luar, diantaranya Islam. (Siti Maryam, 2003,
hal. 215)
Ayub Khan berkuasa melalui kudeta tahun 1958.
Pada zamannya, konstitusi 1956 diamandemen dengan perubahan : (a). pembebasan
islam dari takhayul dan memajukannya melalui pengembangan ilmu pengetahuan, dan
(b). membentuk Dewan Penasehat Idiologi Islam (Lembaga Penelitian Islam).
Kebijakan ini ditentang oleh ulama tradisional.
Ayub Khan diganti oleh Yahya Khan; Yahya Khan
kemudian diganti oleh Zulfikar Ali Bhuto; dan Zulfikar Ali Bhuto dikudeta oleh
Zia ul Haq (5 juli 1977). Ziaul Haq berusaha merealisasikan Syari’ai Islam
melalui : (a). pembentukan Komite Pemungut dan Pendistribusi Zakat dan Pajak,
(b). Pendirian Pengadilan Syari’at, (c). penghapusan Riba dalam system
perbankan; dan (d). revisi buku-buku pelajaran di sekolah-sekolah dan perguruan
tinggi. (Al-'Usairy, 2008, hal. 229)
Kebangkitan islam dipakistan pada tahun-tahun
terakhir, terlihat dalam berbagai bidang kehidupan kolektif. Dibidang politik,
partai-partai islam dan pemerintahan telah menolak model legitimasi demokrasi
parlementer barat dan malah berusaha memperkenalkan suatu sistem politik yang
didasarkan pada prinsip-prinsip islam. Satu upaya yang demikian adalah
referendum nasional, yang berusaha mencari mandat bagi islamisasi yang lebih
jauh, sudah tersimpul di dalamnya, perluasan masa jabatan presiden menjadi lima
tahun, bersama-sama dengan pemilihan non partai untuk dewan nasional dan propinsi.
Dalam bidang ekonomi, kebangkitan islam
mengungkapkan diri dalam tindakan-tindakan seperti kewajiban mengumpulkan zakat
dan pajak, memperkenalkan Bank dan sistem investasi bebas bunga,
batasan-batasan hukum atas pungutan-pungutan kekayaan pribadi, denasionalisasi
bisnis-bisnis tertentu dan perusahaan-perusahaan industri. Dalam bidang hukum,
kebangkitan berarti memperkenalkan hukum pidana islam dan hukum pembuktian
islam. Aturan-aturan selanjutnya telah dilengkapi untuk mendirikan Pengadilan Syari’ah
Federal juga Pengadilan Qodi untuk menyelesaikan kasus-kasus criminal dan sipil
berdasarkan hokum islam. Kebangkitan islam dalam budaya termasuk dalam
larangan klub-klub dansa, pengenaan moralitas seksual yang ketat, kepatuhan
kepada standar-standar moral islam dalam memproduksi serta menayangkan
program-program televisi, revisi buku-buku teks sekolah dan perguruan tinggi
untuk mengungkapkan kebiasaan islam, alokasi yang meningkat untuk pengajaran
bahasa arab dan islam, pendirian universitas islam internasional di Islamabad,
menyatakan hari jum’at sebagai hari libur resmi menggantikan hari minggu,
menetapkan jam-jam istirahat untuk mengerjakan sholat selama jam-jam kerja
dikantor-kantor pemerintahan dan swasta, menekankan bahasa urdu dan busana
nasional dikantor-kantor premerintahan dan pengungkapan keengganan moral
terhadap budaya barat. (Shireen, 2001, hal. 228)
c.
Peradaban Islam Saat Ini
Terdapat beberapa
situs sejarah kebesaran Islam yang bahkan sudah masuk dalam UNESCO World
Heritage site. Salah satu tempat bersejarah di Lahore yang tidak boleh
dilewatkan adalah Masjid Badshahi. Masjid Badshahi yang memiliki arti Masjid
Raja ini merupakan masjid terbesar kedua di Pakistan dan di Asia Selatan dan
merupakan masjid ke tujuh terbesar di dunia. Selama
kurun waktu 313 tahun (1673-1986), Masjid Badshahi merupakan masjid terbesar di
wilayah Pakistan, sebelum akhirnya dikalahkan dalam ukuran oleh Masjid Shah
Faisal di Islamabad. Mampu menampung 10 ribu jamaah di ruang shalat utama dan
100 ribu jamaah di halaman dan serambi, Masjid Badshahi dibangun pada 1673 oleh
raja keenam Dinasti Mughal Aurangzeb Alamgir, putra dari Shah Jahan pendiri Taj
Mahal. (Zuraya, 2016)
4.
Penutup
Sejak zaman Nabi Muhammad saw, di Asia
selatan tempatnya di India telah memikiki sejumlah pelabuhan besar sehingga
terjadi interaksi antara india dengan muslim di arab. Oleh karena itu
perdagangan dan dakwah menyatu dalam satu kegiatan sehingga raja Kadangalur dan Cheraman
Perumal masuk islam dan mengganti namanya menjadi tajudin. (Siti Maryam, 2003, hal. 196) Pada zaman
Umar Ibnu Al-Khottob, Mughirah berusaha menaklukan Sin (India) tapi usahanya
gagal (643-644 M). Pada zaman Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib dikirim
utusan untuk mempelajari adat istiadat dan jalan-jalan menuju Asia Selatan
(India). (Siti Maryam, 2003, hal. 196-197)
Daftar Pustaka
Al-'Usairy, A. (2008). Sejarah Islam Sejak Zaman Nabi Adam
Hingga Abad XX. Jakarta: Akbar Media Eka Sarana.
Ira, M. L. (2002). Sejarah Sosial Ummat Islam Bagian
kesatu dan Dua. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Shireen, T. H. (2001). Politik Kebangkitan Islam.
Yogyakarta: Tiara Wacana.
Siti Maryam, d. (2003). Sejarah Peradaban Islam Dari
Klasik Hingga Modern. Yogyakarta: Jurusan SPI Fakultas Adab IAIN Sunan
Kalijaga.
Zuraya, N. (2016, 06 07). Khazanah Republika.
Retrieved from Masjid Badshahi, Warisan Peradaban Islam di Pakistan:
http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/khazanah/12/07/11/m7039q-masjid-badshahi-warisan-peradaban-islam-di-pakistan-1