Selasa, 26 Juli 2016

Sejarah Perkembangan Islam di Pakistan

Sejarah Perkembangan Islam di Pakistan
Oleh : Sukarno
NIM :1405012

Abstraksi
Islam dari mulai Nabi Muhammad saw. Sampai sekarang terus berkembang dan sampai pada negara Pakistan, negara ini menjadi negara islam karena tidak adanya rasa toleransi yang tercipta dalam sebuah negara yang bernama India sehingga Pakistan memisahkan diri dari India dengan tokoh penggagasnya bernama Mohammad Ali Jinnah sekaligus sebagai presiden pertama Pakistan, dan resmi memisahkan diri dengan India pada 14 Agustus 1947.
Kata Kunci: Islam, Pakistan, Mohammad Ali Jinnah

1.      Pendahuluan
Islam merupakan sebuah agama samawi yang dibawa oleh Rasulullah Saw. yang sumber ajarannya berasal dari wahyu Allah SWT. agama Islam pertama kali berkembang dinegara Timur Tengah yaitu Arab, kemudian seiring berjalannya waktu umat muslim di Arab mulai melakukan interaksimelakukan interaksi dengan orang di negara lainnya, sehingga agama Islam perlahan-lahan mulai berkembang dan menyebar hingga ke seluruh belahan dunia. Hingga saat ini agama islam mencapai jumlah sepertiga dari jumlah penduduk di dunia.
2.      Pengenalan
Pakistan ( i / p æ k  s t æ n / atau i / p ɑː k  s t ɑː n / ), secara resmi Republik Islam Pakistan , adalah sebuah negara di Asia Selatan . Ini adalah keenam terpadat negara dengan populasi melebihi 199 juta orang .ini adalah negara terbesar ke-36 di dunia dalam hal luas dengan seluas 881.913 km 2 ( 340.509 sq mi ). Pakistan memiliki 1.046-kilometer (650 mil) garis pantai sepanjang Laut Arab dan Teluk Oman di selatan dan berbatasan dengan India di sebelah timur, Afghanistan barat, Iran di barat daya dan Cina di ujung timur laut masing-masing. Hal ini dipisahkan dari Tajikistan dengan Afghanistan sempit Koridor Wakhan di utara, dan juga berbagi perbatasan maritim dengan Oman. (Name, 2016)


3.      Peradaban Islam Di Pakistan
a.      Sejarah
Islam datang ke Negara Pakistan sebelum Negara ini memisahkan dari Negara India, Islam tiba di daerah sekarang dikenal sebagai Pakistan pada tahun 711 Masehi , ketika Bani Umayyah mengirimkan dinasti muslim Arab yang dipimpin oleh seorang penglima tentara yaitu Muhammad Ibnu Qasim melawan penguasa Sindh , Raja Dahir. hal ini disebabkan karena fakta bahwa Raja Dahir telah memberikan perlindungan kepada banyak Zoroastrian Princes yang melarikan diri penaklukan Islam Iran. (Al-'Usairy, 2008, hal. 225)
Pengalaman Pakistan mengenai interaksi agama dan politik adalah sangat unik karena secara integral berhubungan dengan gagasan tanah air yang terpisah bagi umat islam india yang muncul pada akhir tahun 1930-an. Sejak itulah, sejak berdirinya Pakistan pada tahun 1947, perkembangan politiknya bagaimanapun dipengaruhi oleh islam dan mungkin tetap seperti itu dimasa depan. (Al-'Usairy, 2008, hal. 225)
Pakistan adalah sebuah negara yang didirikan bagi umat Islam, diproklamirkan pada tanggal 14 Agustus 1947. Kelahiran negara ini merupakan buah perjuangan umat Islam yang panjang di India untuk melepaskan diri dari dominasi mayoritas umat Hindu. Negara Pakistan yang diimpikan para arsiteknya adalah sebuah negara ideologis, dimana kaum muslimin mampu menerapkan ajaran Islam dan hidup selaras dengan petunjuknya. Lebih jauh negara baru ini merupakan negara demokrasi dengan konsep kedaulatan rakyat sebagai basisnya. Oleh karena itu, ijma’ sebagai pelaksanaan ijtihad kolektif dipandang perlu sehingga disetujuilah para ulama masuk ke dalam dewan legislatif untuk membantu dan memimpin perbincangan-perbincangan tentang masalah yang bertalian dengan hukum, setidak-tidaknya dalam tingkatan peralihan hingga hukum Islam telah dimodernisasi. Ide-ide inilah yang kemudian menjadi basis pemikiran politik kaum modernis muslim Pakistan. (Al-'Usairy, 2008, hal. 225)
Pakistan berdiri dan merdeka dari inggris pada tanggal 14 Agustus 1947. Ia merupakan gabungan dari lima propinsi india diantaranya adalah Balukistan, Sind, Punjab, Bengal, dan Assam. Perancang awal Pakistan adalah Muhammad Iqbal (1873-1938 M) dan yang mewujudkan rancangan tersebut adalah Muhammad Ali Jinah (1876-1948 M).




b.      Tokoh-Tokoh Di Negara Pakistan
Tokoh Modernis yang mendukung pendirian Pakistan adalah Ahmad Khan, Syed Amir Ali, dan Muhammad Iqbal. Disamping itu, pendirian Negara Pakistan juga mendapat dukungan dari
(a). jama’ah tablig pimpinan Muhammad Ilyas;
(b). gerakan sufi pimpinan Asyraf Ali Tsanvi;
(c). Jama’ah Islamiyah pimpinan Abu Al-A‘la Al- Maududi;
(d). gerakan Khilafah pimpinan Muhammad Ali Jauhar;
(e). gerakan Khaksar pimpinan Inayatullah Al-Masyruqi.
Presiden Pakistan pertama adalah Muhammad Ali Jinah sampai meninggal (1948 M). sepeninggal Muhammad Ali Jinah, muslim Pakistan dihadapkan pada pertentangan-pertentangan yang terjadi karena : pertama Liaqot Ali Khan, pengganti Ali Jinah kurang memiliki Otoritas yang jelas. Dan kedua umat islam terbagi menjadi dua kelompok, yaitu modernis (muslim berpendidikan barat) dan tradisionalis (yang menginginkan pengaturan hubungan agama dengan Negara di dasarkan pada syari’ai islam). Pertentangan ini kemudian melahirkan konstitusi 1956 (sebagai kompromi) yang menentukan : (a). bentuk Negara adalah demokratis yang didasarkan atas prinsip-prinsip syari’at islam, (b). kepala Negara harus muslim, dan (c). dibentuk pusat penelitian untuk membantu pemerintahan. (Al-'Usairy, 2008, hal. 226)
Pusat-Pusat Penyebaran Islam di Asia SelatanDi antara wilayah yang pernah ditaklukkan oleh Islam adalah kawasan Asia Selatan, khususnya India, Pakistan, Bangladesh, Srilangka, Islam diperkenalkan dalam bentuk sebuah peradaban yang telah berkembang yang diwarnai dengan budaya keagamaan yang terorganisir secara mapan. Sementara itu keagamaan di asia selatan diwarnai dengan sistem kasta, Hinduisme Brahmanik, dan keyakinan Budha, dan diwarnai dengan dominasi elite Rajput dan elite politik Hindu lainnya. (Ira, 2002, hal. 103) Islam bukan kekuatan pertama yang dapat menguasai wilayah ini, tetapi dengan berkuasanya Islam di wilayah tersebut selama tiga abad lamanya, Islam mampu memberikan kontribusi bagi kebudayaan setempat. Karena wilayah ini terdiri dari berbagai macam ras, keturunan, dan golongan sehingga mengakibatkan wilayah ini mudah untuk dikuasai oleh kekuatan dari luar, diantaranya Islam. (Siti Maryam, 2003, hal. 215)

Ayub Khan berkuasa melalui kudeta tahun 1958. Pada zamannya, konstitusi 1956 diamandemen dengan perubahan : (a). pembebasan islam dari takhayul dan memajukannya melalui pengembangan ilmu pengetahuan, dan (b). membentuk Dewan Penasehat Idiologi Islam (Lembaga Penelitian Islam). Kebijakan ini ditentang oleh ulama tradisional.
Ayub Khan diganti oleh Yahya Khan; Yahya Khan kemudian diganti oleh Zulfikar Ali Bhuto; dan Zulfikar Ali Bhuto dikudeta oleh Zia ul Haq (5 juli 1977). Ziaul Haq berusaha merealisasikan Syari’ai Islam melalui : (a). pembentukan Komite Pemungut dan Pendistribusi Zakat dan Pajak, (b). Pendirian Pengadilan Syari’at, (c). penghapusan Riba dalam system perbankan; dan (d). revisi buku-buku pelajaran di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi. (Al-'Usairy, 2008, hal. 229)
Kebangkitan islam dipakistan pada tahun-tahun terakhir, terlihat dalam berbagai bidang kehidupan kolektif. Dibidang politik, partai-partai islam dan pemerintahan telah menolak model legitimasi demokrasi parlementer barat dan malah berusaha memperkenalkan suatu sistem politik yang didasarkan pada prinsip-prinsip islam. Satu upaya yang demikian adalah referendum nasional, yang berusaha mencari mandat bagi islamisasi yang lebih jauh, sudah tersimpul di dalamnya, perluasan masa jabatan presiden menjadi lima tahun, bersama-sama dengan pemilihan non partai untuk dewan nasional dan propinsi.
Dalam bidang ekonomi, kebangkitan islam mengungkapkan diri dalam tindakan-tindakan seperti kewajiban mengumpulkan zakat dan pajak, memperkenalkan Bank dan sistem investasi bebas bunga, batasan-batasan hukum atas pungutan-pungutan kekayaan pribadi, denasionalisasi bisnis-bisnis tertentu dan perusahaan-perusahaan industri. Dalam bidang hukum, kebangkitan berarti memperkenalkan hukum pidana islam dan hukum pembuktian islam. Aturan-aturan selanjutnya telah dilengkapi untuk mendirikan Pengadilan Syari’ah Federal juga Pengadilan Qodi untuk menyelesaikan kasus-kasus criminal dan sipil berdasarkan hokum islam. Kebangkitan islam dalam budaya termasuk dalam larangan klub-klub dansa, pengenaan moralitas seksual yang ketat, kepatuhan kepada standar-standar moral islam dalam memproduksi serta menayangkan program-program televisi, revisi buku-buku teks sekolah dan perguruan tinggi untuk mengungkapkan kebiasaan islam, alokasi yang meningkat untuk pengajaran bahasa arab dan islam, pendirian universitas islam internasional di Islamabad, menyatakan hari jum’at sebagai hari libur resmi menggantikan hari minggu, menetapkan jam-jam istirahat untuk mengerjakan sholat selama jam-jam kerja dikantor-kantor pemerintahan dan swasta, menekankan bahasa urdu dan busana nasional dikantor-kantor premerintahan dan pengungkapan keengganan moral terhadap budaya barat. (Shireen, 2001, hal. 228)

c.       Peradaban Islam Saat Ini
Terdapat beberapa situs sejarah kebesaran Islam yang bahkan sudah masuk dalam UNESCO World Heritage site. Salah satu tempat bersejarah di Lahore yang tidak boleh dilewatkan adalah Masjid Badshahi. Masjid Badshahi yang memiliki arti Masjid Raja ini merupakan masjid terbesar kedua di Pakistan dan di Asia Selatan dan merupakan masjid ke tujuh terbesar di dunia. Selama kurun waktu 313 tahun (1673-1986), Masjid Badshahi merupakan masjid terbesar di wilayah Pakistan, sebelum akhirnya dikalahkan dalam ukuran oleh Masjid Shah Faisal di Islamabad. Mampu menampung 10 ribu jamaah di ruang shalat utama dan 100 ribu jamaah di halaman dan serambi, Masjid Badshahi dibangun pada 1673 oleh raja keenam Dinasti Mughal Aurangzeb Alamgir, putra dari Shah Jahan pendiri Taj Mahal. (Zuraya, 2016)

4.      Penutup
Sejak zaman Nabi Muhammad saw, di Asia selatan tempatnya di India telah memikiki sejumlah pelabuhan besar sehingga terjadi interaksi antara india dengan muslim di arab. Oleh karena itu perdagangan dan dakwah menyatu dalam satu kegiatan sehingga raja Kadangalur dan Cheraman Perumal masuk islam dan mengganti namanya menjadi tajudin. (Siti Maryam, 2003, hal. 196) Pada zaman Umar Ibnu Al-Khottob, Mughirah berusaha menaklukan Sin (India) tapi usahanya gagal (643-644 M). Pada zaman Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib dikirim utusan untuk mempelajari adat istiadat dan jalan-jalan menuju Asia Selatan (India). (Siti Maryam, 2003, hal. 196-197)

 


 


 


Daftar Pustaka

Al-'Usairy, A. (2008). Sejarah Islam Sejak Zaman Nabi Adam Hingga Abad XX. Jakarta: Akbar Media Eka Sarana.
Ira, M. L. (2002). Sejarah Sosial Ummat Islam Bagian kesatu dan Dua. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Shireen, T. H. (2001). Politik Kebangkitan Islam. Yogyakarta: Tiara Wacana.
Siti Maryam, d. (2003). Sejarah Peradaban Islam Dari Klasik Hingga Modern. Yogyakarta: Jurusan SPI Fakultas Adab IAIN Sunan Kalijaga.

Zuraya, N. (2016, 06 07). Khazanah Republika. Retrieved from Masjid Badshahi, Warisan Peradaban Islam di Pakistan: http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/khazanah/12/07/11/m7039q-masjid-badshahi-warisan-peradaban-islam-di-pakistan-1