Merzifonlu Kara Mustafa Pasha (1634/1635 - 25 Desember
1683) adalah seorang pemimpin militer Ottoman dan wazir agung yang merupakan
karakter sentral dalam upaya terakhir Kekaisaran Ottoman pada ekspansi ke
Eropa.
Lahir dari orang tua yang berdarah Turki Merzifon,
awalnya ia menikah dengan gadis dari keluarga berpengaruh Köprülü dan
setelahnya menjabatan sebagai utusan ke Damaskus untuk saudara iparnya grand
wazir Koprulu Fazil Ahmed Pasha. Dan antara tahun 1663 atau 1666 ia menjadi Kapudan
Pasha (Grand Admiral dari Angkatan Laut Ottoman).
Ia menjabat sebagai komandan pasukan darat dalam
perang melawan Polandia pada tahun 1672, yang berakhir dengan dimasukkannya
provinsi Podolia ke dalam kekaisaran Ottoman. Kemenangan tersebut memungkinkan
Ottoman untuk mengubah daerah Cossack dari Ukraina selatan menjadi protektorat.
Pada 1676, ketika saudaranya iparnya Koprulu Fazil Ahmed Pasha meninggal,
Mustafa menggantikannya sebagai perdana menteri. Dan pada tahun 1678 terjandi
pemberontakan di Cossack yang pada akhirnya Kara Mustafa kurang berhasil
mengatasi pemberontakan ini karena campur tanggan Rusia yang membantu para pemberontak
Cossack dan membuat Turki menandatangani perjanjian damai pada tahun 1681, yang
berakhir pada dikembalikannya tanah Cossack kepada Rusia.
Pada 1683, ia meluncurkan kampanye utara ke Austria dalam
upaya terakhir untuk memperluas kerajaan Ottoman setelah lebih dari 150 tahun
berperang. Pada pertengahan Juli, dengan tentaranya yang berjumlah 100.000 orang
telah mengepung Wina (dijaga oleh 10.000 tentara Habsburg). Pada bulan
September, ia telah mempelajari segala seluk beluk benteng dan musuhnya sang
kara mustafa berfikir dia akan menang atas Wina.
Tapi pada tanggal 12 September 1683, tentara gabungan
Jerman dan Polandia di bawah Raja Jan Sobieski mengambil keuntungan dari kelengahan
sang Kara Mustafa dalam memperhitungkan strategi, dia tidak menyangka
sebelumnya bahwa ada satu point yang terlewat dari hasil berbulan-bulan Kara
Mustafa mempelajari benteng musuhnya itu, yaitu bukit disekitar benteng yang
menjadi akhir dari perjalanan hidup Kara Mustafa, disanalah pasukan gabungan
Jerman dan Polandia menyerang posisinya. Ini semua bermula ketika orang-orang
didalam benteng yang sudah dikepung pasukan Kara Mustafa itu memberi kode untuk
bala bantuan dari luar dengan sekam api yang dilontarkan ke udara tanpa Kara
Mustafa menyadari bahwa itu adalah kode dari musuhnya untuk memanggil bantuan
dari luar benteng.
Terlambat sudah bagi Kara Mustafa untuk menyadari
kelalaiannya, panglima pasukan gabungan Jerman Polandia mengirim pesan kepada Kara
Mustafa bahwa mereka telah mengepungnya dari balik bukit dan memintanya untuk
mundur. Akhirnya drama pengepungan ini yang seharusnya Kara Mustafa mengepung
musuhnya yang ada didalam benteng sekarang berbalik Kara Mustafalah yang
dikepung dari dua arah dari balik bukit dan dari dalam benteng! Paniklah orang
tua ini dan memerintahkan pasukannya untuk dibagi dua menghadapi dua pasukan
yang mengepung mereka.
Dan sang penakluk ini akhirnya berperang bersama para
pasukannya sampai pada tanggal 25 Desember 1683, Kara Mustafa dieksekusi di
Belgrade. Dia Kara Mustafa meninggal dengan tali sutra yang diikatkan di
lehernya, dan itu merupakan hukuman mati yang dijatuhkan pada orang-orang yang
berpangkat tinggi di Kekaisaran Ottoman. Kata-kata terakhirnya adalah, "Pastikan
Anda mengikat simpul yang tepat". Lalu kepala Kara Mustafa dipenggal dan
dikirim ke kepada Sultan Mehmed IV.
Disinilah akhir dari perjuangan antara AGAMA dan
KEKERASAN, dan pada dasarnya Islam tidak pernah membenarkan merebut kekuasaan
dengan cara kekerasan seperti sang Kara Mustafa sudah lakukan. Kalian
orang-orang Islam seharusnya belajar dari sejarah yang nyata, yang sudah
terbukti bahwa kekerasan tidak akan menyelesaikan masalah apapun. Dan kalian
tahu? Sang pahlawan yang pada akhirnya kalah dengan hina ini dicap oleh bangsa
Eropa hingga sekarang ini sebagai seorang "PENAKLUK!" dan "BUKAN
PEMBAWA KEMENANGAN". Ada dimana kalian Sobat-Sobatku sekalian harus
belajar dari masa lalu, dari kesalahannya, dari kemenangannya dan dari apapun
yang bisa Sobat petik pelajarannya.
0 komentar:
Posting Komentar